
SuaraHebat.com - Pekanbaru | Ketua Umum Lembaga Rajawali Merah Putih Indonesia, S. Hondro, angkat bicara terkait pelaksanaan program Makan Bergizi Gratis (MBG) yang saat ini tengah menuai banyak sorotan publik. Dalam keterangannya kepada media, S. Hondro menilai bahwa meskipun program ini memiliki niat yang baik, pelaksanaannya di lapangan justru menyisakan banyak masalah dan membuka celah penyimpangan yang cukup serius.
“Program MBG ini seyogianya tujuannya baik namun terlalu banyak celah penyimpangan yang terjadi. Banyak pihak yang ingin turut 'ambil kesempatan' dalam program ini. Berdasarkan investigasi dan juga laporan-laporan yang diterima, program ini banyak menimbulkan masalah, terutama anak-anak yang keracunan makanan serta menu makanan yang diberikan sudah basi dan tidak layak konsumsi,” tegas S. Hondro.
Menurutnya, banyak makanan yang disajikan kepada siswa tidak sesuai harapan, bahkan terkesan asal-asalan. Hal ini mengindikasikan lemahnya pengawasan terhadap mitra penyedia makanan atau dapur MBG yang bekerja sama dengan pemerintah.
“Ini mengindikasikan bahwa banyak dapur MBG atau mitra penyedia belum benar-benar berkomitmen. Mereka beralasan karena soal budget dan sebagainya. Karena ini tanggung jawab pemerintah, maka kami minta pemerintah pusat maupun daerah harus mem-publish daftar rekanan atau mitra pengelola dapur MBG agar bisa dilakukan cek and ricek di lapangan, apakah itu valid dan benar-benar laik atau tidak,” ujarnya menambahkan.
S. Hondro juga menyoroti banyaknya laporan mengenai dapur fiktif, dapur tidak layak, hingga ketiadaan ahli gizi yang kompeten di dapur-dapur penyedia makanan MBG. Ia menilai, pelaksanaan program ini terlalu terburu-buru dan terkesan hanya menjadi ajang perebutan proyek, bukan pelayanan nyata untuk gizi anak-anak Indonesia.
Tak hanya itu, S. Hondro turut menyinggung persoalan tenaga SPPI (Sarjana Penggerak Pembangunan Indonesia) yang direkrut secara massal namun hasilnya belum terlihat optimal di lapangan.
“Para SPPI yang direkrut harusnya benar-benar berkualitas dan menjadi ujung tombak dalam pelaksanaan MBG. Jangan sudah habiskan uang negara sekian banyak untuk pelatihan dan diklat, tapi tidak ada hasil nyata di daerah,” kritiknya.
Menutup pernyataannya, S. Hondro menegaskan bahwa pemerintah harus tegas, transparan, dan bertanggung jawab atas program MBG ini, serta menghindarkan program ini dari praktik bancakan oleh segelintir pihak yang hanya mengejar keuntungan.
“Kami sebagai lembaga sosial kontrol masyarakat akan terus melakukan pengawasan dan siap melaporkan segala bentuk penyimpangan dan pelanggaran yang terjadi di lapangan. Jangan sampai program yang mulia ini justru mencelakakan anak-anak kita,” pungkasnya.
Program MBG merupakan salah satu program prioritas pemerintah yang bertujuan untuk meningkatkan gizi anak-anak sekolah. Namun, dengan banyaknya laporan terkait kualitas makanan, dapur tidak layak, dan lemahnya pengawasan, publik kini mendesak agar pemerintah melakukan evaluasi menyeluruh terhadap pelaksanaan program ini.***(SHI GROUP)
Penulis : AL
Editor : Ptr
Wilmar Buka Suara Usai Kejagung Sita Rp 11,8 T di Kasus Minyak Goreng
Ribuan Warga Australia Menanti Dievakuasi dari Iran-Israel
Ribuan Massa AMMP Kepung Kantor Gubernur Riau, Tolak Relokasi Kawasan TNTN
Truk ODOL Bandel Masih Berkeliaran di Pekanbaru, Dishub dan Polda Riau Beri Peringatan
Ida Yulita Diduga Rugikan Negara Rp704,9 Juta, GEMMPAR Siap Gelar Aksi di Depan Kajari
Pengacara Syafrizal Andiko, S.H., M.H. Menangkan Perkara Perdata Suparman melawan Ferry Kamsul atas Sengketa Tanah dan Rumah di Kampar
Ketua Umum FPKB Sindir Keras Demo Sepi Pendukung: “Lebih Baik Bikin Kegiatan Bermanfaat dari pada Hanya cari sensasi
Perkumpulan Doktor Nias Indonesia - PDNI, Menyatakan Sikap Toleransi & yg Kekerasan Oknum di Padang Sarai Sumatera Barat
Pengusaha Terkenal Di Riau DEDI HANDOKO ( DH ) Meninggal Dunia,Dirumah sakit Awal Bros
INISIATOR: Satu Tahun Pemerintahan Prabowo Menunjukkan Kepemimpinan yang Visioner
Komisi II Dorong Realisasi Pembangunan Gudang Bulog di Daratan Bengkalis
Waka I DPRD Kabupaten Bengkalis siap Perjuangkan dan Mengawal Usulan Warga Yang Menjadi Skala Prioritas