
Suarahebat.com - Pekanbaru | 26/07/2025 berdasarkan informasi yang didapat dari korban yang merasa adanya petugas retribusi sampah yang bertugas semena-mena diluar sop. Kejadian terjadi pada hari Rabu 23/07/2025 jam 11:30 yang mana telah terjadi pemaksaan pembayaran iuran sampah yang dilakukan oleh seorang oknum petugas LPS ( Lembaga Pengelola Sampah ) di jalan Yos. Sudarso wilayah kelurahan Limbungan Baru, Kecamatan Rumbai yang mana pemuda bernama Feri dan seorang nenek yang bernama Watirah usia 78 tahun menyampaikan kepada awak media terkait arogansinya petugas pemungutan restribusi sampah LPS Limbungan Baru terhadap mereka berdua di rumah kost yang mereka tinggali.
Petugas yang diketahui bernama Angga itu melakukan pemaksaan bahkan mengajak berkelahi ucap Feri dan menantang Feri dan temannya ke lapangan untuk berkelahi padahal Feri menanyakan mengenai pemungutan iuran yg belum ada pemberitahuan sebelumnya bahkan kartunya pun belum ada di berikan atau surat edaran apa pun yg diberikan tiba-tiba langsung datang menagih.
kepada awak media nek Watirah juga menyampaikan merasa ketakukan karna mereka menggertak gertak dan menanyakan anaknya yg sedang bekerja sambil memaksa membayar "Kalau tidak ada 15 ribu ya 10 ribulah bayar, ujar nenek Watirah menirukan apa yg di sampaikan Angga.
Kemudian Angga menantang Feri dan temannya Tata untuk berduel di lapangan ternyata Angga membawa mereka berdua ke Rumah Ketua LPS dan setibanya di sana Ketua LPS Bung Yandra malah mengarahkan untuk Berduel di rumahnya karna kesal yg melihat anggotanya membawa Feri dan Tata kerumahnya atas kejadian tersebut. Anggapun akhirnya diperintahkan oleh Ketua LPS Limbungan Baru utk melanjutkan pekerjaannya ucapnya selang beberapa lama tak kunjung datang juga Angga sang Petugas Arogansi ini ke kediaman Ketua LPS Bung Yandra, bahkan telepon seluler nya juga tidak dapat dihubungi.
Hasil konfirmasi awak media dengan ketua LPS membenarkan bahwa benar yang bernama Angga adalah anggota retribusi sampah di wilayahnya. Ketua LPS menyambut baik awak media dan korban dan akan mengupayakan duduk bersama antara anggotanya dengan Feri dan Nenek Watirah namun sampai hari ini Feri mengatakan kepada awak media belum ada komunikasi dengan pihak LPS "Jangankan minta maaf,penyesalan saja sepertinya tidak ada" ujarnya.
kepada awak media Feri mengatakan sangat kecewa karna tidak ada upaya utk duduk bersama yang jelas - jelas petugas Restribusi Angga ini sudah tidak pada tempatnya melakukan fungsi kerjanya dalam hal melayani masyarakat agar bisa bertugas sesuai SOP nya "ucapnya".
red/team
Wilmar Buka Suara Usai Kejagung Sita Rp 11,8 T di Kasus Minyak Goreng
Ribuan Warga Australia Menanti Dievakuasi dari Iran-Israel
Ribuan Massa AMMP Kepung Kantor Gubernur Riau, Tolak Relokasi Kawasan TNTN
Truk ODOL Bandel Masih Berkeliaran di Pekanbaru, Dishub dan Polda Riau Beri Peringatan
Pengacara Syafrizal Andiko, S.H., M.H. Menangkan Perkara Perdata Suparman melawan Ferry Kamsul atas Sengketa Tanah dan Rumah di Kampar
Ketum PMN Murka! Media Asal Tuduh Advokat, Tak Punya Etika Jurnalistik.
Ketua Umum FPKB Sindir Keras Demo Sepi Pendukung: “Lebih Baik Bikin Kegiatan Bermanfaat dari pada Hanya cari sensasi
Kapolri Pantau Titik Api Via Udara, Cek Kesiapan Penanganan Karhutla di Riau
Wabup Rohil Tinjau Tapal Batas Sengketa Lahan dengan Rohul
Kasus PT Peputra & IYS Rugikan Negara, Aliansi Desak APH Tegas!
Mandau Wakili Kabupaten Bengkalis Penilaian Evaluasi Kinerja Kecamatan Tingkat Provinsi Riau 2025
Diselenggarakan Polres, Bupati Bengkalis Bacakan Empat Poin Deklarasi Damai